Sejarah masuknya tasawuf di Indonesia
Membicarakan sejarah
masuknya tasawuf di Indonesia adalah lebih tepat apabila terlebih dahulu
meninjau kembali sekilas lintas tentang sejarah masuknya islam ke Indonesia.
Dari gambaran ini akan kita liat, apakah masuknya islam ke Indonesia ini
bersamaan atau sekaligus dengan tasawuf. Kita dapat mengetahui bahwa sebelum
islam masuk ke Indonesia, hubungan dagang antara Sumatra, cina , india, dan
Persia, serta negri Arab sudah terjalin dengan pesatnya, hal ini sejaman dengan
kerajaan Sriwijaya yang di pimpin oleh Lokitawarman, hubungan dagang ketika itu
adalah bersifat pribadi bila di bandingkan dengan keadaan sekarang kontak
perdagangan yang lama dan erat itu sadar atau tidak, telah membawa akibat dan
akibat mengambil unsur – unsur kebudayaan masing – masing pihak, oleh karna
para pedagang yang datang ini umumnya adalah beragama budha, terutama dari
india dan cina,maka agama inilah yang mula- mula berkembang di Sumatra,
khususnya di bagian timur.[1]
Islam datang ke
nusantara ketika wilayah ini sudah jauh larut dalam budaya mitologis yang
sangat kuat.tidak mudah bagi islam untuk masuk ke wilayah ini. ajaranya yang
berbasis pada wahyu serta pemaknaan syariat yang bernuansa rasional membuat
islam tergagap-gagap di jawa. seperti yang terjadi di wilayah lainya di dunia
yunani contohnya perubahan atau pergeseran dari watak mitologis ke rasional
atau dari mistis ke religious butuh waktu lama dan biasanya walau tidak selalu
menimbulkan ketegangan bahkan pertentangan.[2]
Yang terjadi di
nusantara kala itu islam datang sebagai tamu jauh, agama ini masih sangat asing
bagi penduduk lokal. asal muasal dan identitasnya sebagai ”Agama Arab” mebuat
agama ini sulit di terima. Masyarakat islam lebih memilih untuk berdagang bukan
berpolitik karna ini adalah strategi yang cemerlang ,pada abad ke 7 hingga 13
Masehi sepakat bahwa tidak ada keterlibatan dunia politik di nusantara
hanya berdakwah melalui perdagangan. Ini
juga langkah maju dalam proses dakwah di utara pulau jawa seperti tuban, Gresik
dan Surabaya pada masa ini sudah di yakini sudah di kuasai oleh komunitas
muslim bukti batu nisan di leran, Gresik tertanggal 1082 atas nama Fatimah.
kuburan di leran sangat kuat menunjukan di pulau jawa terutama di gresik sudah
ada muslim sejak abad 11 Masehi yang perlu dicatat muslim di pulau jawa berasal
di jazirah Arab.
Begitulah sejarah,sewaktu-waktu akan bias berubah tampa di pungkiri Rajendra
Tjola dari india selatan berhasil melumpuhkan kekuasaan maritime sriwijaya
Palembang pada permulaan abad ke-11 M. Kuntu Kampar di minangkabau Timur
bangkit kembali sebagai kekuasaan islam syariah, dari urayan di atas dapatlah
kita tarik pengertian, bahwa islam masuk ke Indonesia pada abad pertama
Hijriyah yang di bawa oleh pedagang dari luar, termaksud dari arab sendiri
kemudian mengalami pasang surut seolah-olah hamper menghilang beberapa abad
lamanya. Namun pada abad ke11 masehi, islam ini menampakan kekuasaanya lagi ke
Indonesia dengan berpaham syariah, lalu kemudian pada abad ke 13 berubah lagi
menjadi aliran syar’iyyah. Dua
seminar yang membahas tentang masuknya islam ke Indonesia telah berlangsung,
yaitu pertama di adakan di bulan maret 1963 di medan dan yang ke dua di adakan
pada bulan juli 1968 di padang.dan hasil kedua seminar ini kita dapati dua
macam pendapat tentang masuknya islam ke Indonesia.[3]
Akan tetapi, dari fakta
sejarah telah terbukti bahwa pada abad ke- 1 Hijriyah atau Abad ke – 7 Masehi
islam telah masuk ke Indonesia dari tanah arab dan kemudian mengalami kemunduran total dan lalu tampak
lagi dengan kekuasaan yang penuh wibawa pada abad ke – 11. Kemunculan ke dua
ini tampak jelas betapa besar usaha dan dorongan Rajendra Tjola yang berasal
dari india selatan,setelah itu islam telah berkembang sampai pada kerajaan
islam yang bersifat nasional pada abad ke 12 dan ke 13 Masehi.